Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Ketersediaan Pangan dan Bahan Pokok terkait Dampak Covid-19, Relaksasi Peraturan Perdagangan dan Mewujudkan Ketahanan Pangan - RDP (Virtual) Komisi 6 dengan Dirjen Perdagangan dan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BPPBK)

Tanggal Rapat: 23 Apr 2020, Ditulis Tanggal: 24 Apr 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Dirjen Perdagangan

Pada 23 April 2020. Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Perdagangan dan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BPPBK) tentang ketersediaan pangan dan bahan pokok terkait dampak Covid-19, relaksasi Peraturan Perdagangan dan mewujudkan ketahanan pangan. Rapat dipimpin dan dibuka oleh M Hekal dari Fraksi Gerindra dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 15:47 WIB.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirjen Perdagangan
  • Setiap hari Dirjen Perdagangan memantau harga kebutuhan pokok di 223 pasar pantauan yang jadi barometer di masing-masing Provinsi Indonesia. Jadi data harga ini, disampaikan dari kontributor setiap pukul 2 siang melalui aplikasi yang Dirjen Perdagangan bangun.
  • Bahwa harga rata-rata nasional kebutuhan nasional yang Dirjen Perdagangan pantau sampai saat ini, umumnya dalam keadaan relatif normal, kecuali ada beberapa komoditi yang relatif di atas harga acuan, yang relatif tinggi ada 3 komoditi yaitu bawang merah (naik 13%) gula pasir dan bawang putih, namun bawang putih sudah relatif turun dibanding sebulan sebelumnya. Saat ini, rata-rata nasional bawang putih di angka 38.000.
  • Untuk yang stabil antara lain beras, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, kedelai, cabe rawit merah dan yang turun adalah daging ayam ras, cabe merah keriting, cabe merah besar dan bawang putih. Jumlah stok gula pasir 166.531 ton.
  • Dirjen Perdagangan juga melakukan pertemuan dengan distributor dan mengawal bersama Satgas Pangan terhadap pendistribusian gula-gula yang merupakan penugasan dari Pemerintah.
  • Soal pasokan beras, berdasarkan data Kementan dan BULOG, stok 3,3 juta ton dan cukup sampai Lebaran 2020. Bulog (1,3 juta ton), penggilingan (1,2 juta), pedagang (878 ton), PDIC (3.600 to dan lumbung BKP Kementan (2.939 ton).
  • Produksi Maret-Agustus, ada potensi sebesar 19,8 juta ton. Menurut Perpadi, kemungkinan ada penurunan 10%, sehingga surplus 6,2 juta ton dan cukup untuk memenuhi sampai November.
  • Saat ini stok di penggilingan Perpadi menurun karena permintaan pasar 3x lipat. Dirjen Perdagangan menyadari karena banyaknya instansi/lembaga yang sedang membuat paket Bansos akibat Covid, jadi walaupun pasokan petani banyak, namun serapan juga banyak.
  • Sebenarnya beras sudah tersalurkan kepada masyarakat. Kemendag menerbitkan Permendag 24/2020 tentang penetapan harga pemebelian pemerintah untuk gabah atau beras. Untuk menjaga ketersediaan beras, Kemendag menugaskan Bulog untuk menyalurkan beras medium ke pasar-pasar.
  • Tentang pasokan bawang putih, per 17 April 2020, realisasi hingga minggu ke-3 akan masuk 58 ribu ton dimana yang sudah terealisasi 48 ribu ton dan sisanya akan direalisasikan sampai minggu ke-3.
  • Soal ketersediaan daging sapi, Kemendag lakukan MoU dengan Gojek dalam rangka mengurangi kerumunan massa. Lalu soal data medis, untuk memastikan masker dll, Kemendag menerbitkan Permendag 34/2020 tentang larangan sementara ekspor alat medis.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan